Download Part1
Download Part2
Download Part3
Download Part4
Download Part5
untuk Subtitlesnya klik disini
Jika Ada Masalah. Di koment...!
dan jika ingin tau apa itu 21 Jump Street. Klik di bawah ini !
Walau kebanyakan dari penonton yang
berasal dari generasi sekarang kemungkinan besar belum pernah
menyaksikan versi serial televisi dari 21 Jump Street (1987 –
1991) yang legendaris dan berhasil menempatkan nama Johnny Depp ke
jajaran aktor muda yang paling banyak dikagumi saat itu, namun
sepertinya sebagian besar dari kalangan tersebut akan dapat sangat
menikmati versi film dari 21 Jump Street yang diarahkan oleh duo Phil Lord dan Chris Miller (Cloudy with a Chance of Meatballs,
2009) ini. Diisi dengan lelucon-lelucon kasar dan deretan adegan aksi
yang menyelimuti kisah persahabatan dua karakter utamanya, 21 Jump Street
adalah sebuah film yang tahu bagaimana cara memberikan sebuah hiburan
dengan porsi yang tepat tanpa pernah terasa memaksa untuk menghadirkan
unsur komedi yang kuat di dalam jalan ceritanya.
Terasa bagaikan gabungan antara formula drama komedi yang pernah dibawakan Never Been Kissed (1999) dan Mean Girls (2004), 21 Jump Street
dimulai dengan memperkenalkan dua karakter utamanya ketika mereka masih
duduk di bangku sekolah menengah atas. Morton Schmidt (Jonah Hill)
adalah seorang pemuda cerdas namun dengan kepercayaan diri yang begitu
rendah. Sementara itu, kebalikannya, Greg Jenko (Channing Tatum) adalah
seorang pemuda tampan dengan tubuh atletis namun dengan kecerdasan yang
minimalis. Keduanya menemukan diri mereka akhirnya tidak dapat
menghadiri pesta perpisahan yang diadakan di sekolah mereka: Morton
karena ia tidak berhasil mendapatkan pasangan sementara Greg karena
nilainya yang tidak mencukupi.
Beberapa tahun kemudian, Morton dan Greg
bertemu lagi di sebuah akademi kepolisian. Kali ini, mereka telah
menyadari kelemahan diri mereka masing-masing dan memutuskan untuk
saling membantu: Morton membantu Greg dalam hal akademis, sementara Greg
membantu Morton dalam hal olah fisik. Singkatnya, keduanya kemudian
menjadi sahabat. Lulus dari akademi polisi, sebuah tugas akhirnya
mengarahkan mereka untuk masuk ke divisi yang dikenal dengan nama 21
Jump Street. Oleh pimpinan mereka, Captain Dickson (Ice Cube), Morton
dan Greg ditugaskan untuk menyelidiki mengenai arus peredaran
obat-obatan terlarang di sebuah sekolah menengah atas dengan cara
menyamar. Maka… jadilah Morton dan Greg harus kembali menjadi seorang
pelajar sekolah menengah atas dan kembali menghadapi peliknya hidup di
masa-masa tersebut.
Pujian utama jelas harus diberikan pada penulis naskah Michael Bacall (Scott Pilgrim vs. the World,
2010) yang berhasil merangkai deretan cerita dan adegan yang begitu
mampu hadir begitu jenaka. Bacall, yang bekerjasama dengan Jonah Hill
untuk menyusun cerita versi layar lebar dari 21 Jump Street ini, sepertinya sama sekali tidak begitu mengikat dirinya untuk mengadaptasi esensi cerita dari versi serial televisi dari 21 Jump Street.
Kisah mengenai dua orang polisi yang kemudian harus menyamar kembali
menjadi seorang pelajar sekolah menengah atas kemudian dipadukan dengan
deretan komedi modern yang mengandung lelucon-lelucon kasar namun
berhasil tampil efektif dan tidak pernah terdengar vulgar akibat
pengarahan yang tepat dari Phil Lord dan Chris Miller.
Walaupun tidak memegang porsi yang maksimal, deretan adegan aksi juga berhasil diselipkan dalam rangkaian adegan 21 Jump Street.
Tidak menawarkan adegan-adegan aksi yang spektakuler – karena deretan
adegan tersebut masih sering hadir dalam kerangka guna menghadirkan
unsur komedi daripada benar-benar untuk terlihat sebagai adegan aksi –
namun tetap cukup berhasil memompakan aliran adrenalin yang diperlukan
ke dalam jalan cerita 21 Jump Street. Beberapa sisi penceritaan
film ini masih tampil lemah, seperti kurangnya penggalian kisah
karakter-karakter pendukung yang sebenarnya terlihat potensial untuk
dikembangkan atau terlalu datarnya ritme penceritaan film ketika
menyorot mengenai kisah persahabatan antara dua karakter utama film.
Tetap saja, poin-poin lemah tersebut kemungkinan besar tidak akan
mengurangi sisi hiburan yang berhasil ditawarkan oleh 21 Jump Street.
21 Jump Street juga mampu tampil
begitu bersinar berkat penampilan komedi dari dua pemeran utamanya.
Jonah Hill memang semenjak lama dikenal sebagai seorang aktor komedi
yang handal. Materi cerita 21 Jump Street yang berada di wilayah komedi film-film yang pernah dibintangi Hill sebelumnya seperti Accepted (2006) dan Superbad (2007) tentu saja akan membuat penampilan Hill terlihat semakin luwes. Kejutan tentu datang dari Channing Tatum. 21 Jump Street memang
bukanlah film komedi pertama Tatum. Namun, baru lewat film inilah Tatum
mampu mengeksplorasi bakat komedinya secara lebih luas dan liar. Dan
hal tersebut berjalan dengan sangat mulus! Tatum dan Hill juga mampu
tampil dengan chemistry yang kuat satu sama lain sehingga menjadikan performa mereka kian meyakinkan.
Dukungan penampilan para pemeran pendukung yang sangat apik juga berhasil membuat perjalanan 109 menit durasi 21 Jump Street terasa begitu menyenangkan. Ice Cube berhasil memberikan penampilan yang sangat memorable
sebagai seorang kapten polisi yang tegas namun penuh dengan dialog dan
tindakan yang menggelikan. Kemudian ada Rob Riggle yang berperan sebagai
seorang guru olahraga dengan berbagai tingkah polah yang aneh serta
Dave Franco, yang walaupun hadir dengan karakter yang sedikit sempit dan
kurang tergali, namun selalu mampu mencuri perhatian dengan
penampilannya. Secara keseluruhan, jajaran pemeran 21 Jump Street mampu menterjemahkan naskah komedi film ini dengan begitu efektif.
21 Jump Street jelas adalah
sebuah film yang sangat menyenangkan untuk disaksikan. Kesuksesan
tersebut jelas datang dari penulisan naskah film oleh Michael Bacall
yang berhasil merangkai adegan dan kisah komedi secara maksimal,
walaupun harus diakui terasa melambat ketika Bacall mencoba untuk
menghadirkan kisah melodrama persahabatan dan romansa di dalam kisahnya.
Pun begitu, pengarahan duo Phil Lord dan Chris Miller terhadap naskah
Bacall serta departemen akting 21 Jump Street akan tetap mampu
membuat banyak orang melupakan kelemahan-kelemahan film ini dan tetap
bersenang-senang. Sedang berada di jalur yang tepat untuk bersaing dan
merebut gelar film komedi terbaik tahun ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar